Salah satu yang harus
diperhatikan dalam perencanaan pondasi tiang adalah kemungkinan terjadinya
seretan kebawah atau downdrag pada
tiang. Seretan ini dikenal sebagai gaya hisap atau gesekan selimut negatif (negative skin friction). Pada berbagai keadaan, khsusnya pada tanah
lempung, diistribusi penurunan tanahberubah terhadap waktukarena adanya
perubahan tekanan pori yang mengakibatkan konsolidasi pada tanah. Berkaitan
dengan penyebab penurunan tanah, besarnya gesekan selimut negative bertambah
dengan besarnya gerakan relatif antara selimut tiang dan tanah. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan penurunan tanah antara lain adalah :
·
Profil tanah dan elevasi muka air tanah
·
Sifat-sifat tanah (sifat kompresibilitas dan
konsolidasi tanah)
·
Besarnya beban dan lamanya pembebanan
Briaud dan Tucker
(1993), mengajukan beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam gesekan
selimut negative. Apabila satu dari kriteria tersebut terpenuhi, maka gesekan
selimut negatif perlu dipertimbangkan dalam perencanaan. Adapun kriteria
tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Total penurunan permukaan tanah diperkirakan lebih dari
100 mm.
2.
Penurunan permukaan tanah setelah pemancangan tiang
akan lebih besar dari 10 mm.
3.
Tinggi timbunan yang akan ditempatkan pada permukaan
tanah eksisting lebih dari 2 m.
4.
Ketebalan dari lapisan lunak yang kompresibel lebih
dari 10 m.
5.
Penurunan muka air tanah lebih dari 4 m.
6.
Tiang dengan panjang lebih dari 25 m.
Bila sebuah tiang
berada pada tanah timbunan yang cukup tebal yang masih mengalami pemampatan,
atau pada tanah timbunan yang ditempatkan di atas lapisan tanah lempung yang kompresibel
dan jenuh air, maka tanah cenderung akan memampat dan bergerak ke bawah. akibat
dari beban timbunan, akan terjadi peningkatan tekanan air pori ssehingga tanah
tersebut akan mengalami konsolidasi dan penurunan. Jika penurunan tanah
disekitar tiang lebih besar dari penurunan tiang, maka akan timbul gesekan
antara selimut tiang dengan tanah kearah bawah yang akan menyebabkan tiang
tertarik kebawah. gaya geser kebawah ini dikenal sebagai gaya hisap, gesekan
selimut negatif (negative skin friction)
atau downdrag.
Perilaku ini juga
terjadi pada daerah endapan lumpur atau lempung akibat terganggunya tanah pada
saat pemancangan tiang. Peningkatan air pori pada pemancangan menimbulkan
penurunan tanah yang mengakibatkan gesekan selimut negatif.
Akibat utama yang
ditimbulkan oleh gesekan selimut negatif adalah penambahan beban aksial pada tiang
dan pengurangan tegangan efektif pada ujung tiang yang disertai pengurangan
kapasitas daya dukung ultimit. penambahan beban aksial pada tiang mengakibatkan
pertambahan penurunan tiang yang disebabkan oleh pemendekan aksial tiang
pancang di bawah titik netral (neutral
point). yang dimaksud titik netral adalah elevasi pada tiang dimana tidak
terjadi geseran antara selimut tiang dengan tanah atau suatu titik batas dimana
terjadi perubahan menjadi gesekan selimut negatif seperti yang ditunjukkan
dalam Gambar 1
Gambar 1. Skema gesekan negatif pada pondasi tiang
0 komentar:
Posting Komentar