Hidup penuh perjuangan

Jumat, 08 Januari 2016

“Eh lihat deh Din yang lagi main basket itu! Cowok yang anak kelas XI. Namanya mas Baim. Nama aslinya Ibrahim. Dia kakak kelas yang jadi idola cewek satu sekolahan lho!” ujar Dini berapi-api pada sohibnya Dina.

Dari obrolannya aja udah ketauan. Ceritanya, Dini naksir kakak kelasnya. Ganteng, berwibawa, idola, hidup lagi. Label ‘kakak kelas’ di kalangan siswi emang punya nilai tersendiri. Cowok yang sebenarnya hanya terpaut satu tahun atau dua tahun berasa dewasa banget di mata adik kelas.
Kisah cinta pelajar SMP-SMA memang identik dengan jalinan kasih senior-junior. Ketemu tiap hari dan beraktifitas di tempat yang sama, bikin yang biasa terasa luar biasa. Padahal bisa jadi, masih banyak yang lebih keren, tapi berhubung dia idola anak satu sekolahan, akhirnya keliatan wah di mata si adik kelas. Ini kakak kelas lho, kakak yang mengayomi dan ada pelindung di sekolahan.
Huffft, masalah hati banyak banget godaannya. Masalah cinta, bikin kisah unik dan lucu. Misalnya, sengaja lewat berkali-kali demi lihat kakak kelas lagi nongkrong. Atau bela-belain masuk ekskul yang sama supaya ketemu kakak kelas yang diincer. Atau ngedoain kakak kelasnya nggak naik jadi bisa satu kelas. Sadiz!

Ta’aruf Itu Bukan PDKT

Kalau sekadar kisah lucu dalam urusan ekspresi cinta sih mendingan. Kadang-kadang jatuh pada kisah yang malu-maluin sampai menyeramkan. Contohnya, kakak kelasnya anak Rohis terus malah nge-sms yang isinya, “Kak kita kenalan yuk. Kan menjalin silaturahmi. Tak kenal maka ta’aruf”. Huuu ta’aruf gundulmu, modus tuh!
Ta’aruf itu ada yang tepat, ada yang nggak tepat. Ta’aruf artinya berkenalan lebih jauh, yang tujuannya untuk mencari sang belahan jiwa, bukan sekadar iseng belaka. Apalagi PDKT yang berujung pada pacaran. Jelas nggak sama dong. Ta’aruf juga bukan ajang bebas berdua-duaan. Lagi-lagi itu cuma modus.
Rasulullah bersabda, “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah sekali-kali ia berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya. Karena yang ketiga diantara keduanya adalah setan”(HR. Abu Dawud, Ahmad).
Ta’aruf itu mengenal siapa aku, siapa kamu. Ini keluargaku, ini keluargamu, yang jika cocok dan sepaham berlabuh dalam mahligai pernikahan. Begitulah indahnya Islam, hubungan cewek-cowok bukan ikatan tanpa tanggung jawab. Hubungan keduanya mendewasakan lahir-batin, melaraskan jenis dan keturunan. Supaya tahu tatanan Islam yang indah ini, ngaji yuk. (Alga Biru).
“Jangan sampai hati yang jumlahnya hanya satu ini, tercuri perhatian pada seseorang yang bukan dan belum halal bagi kita. Hati ini seperti nyawa kita, dia hanya pinjaman dari Allah dan Allah ridho jika hati ini tertumpah pada yang halal.”


Tips and Trik With Senior

Adakalanya bukan kamu yang naksir kakak kelas. Malah sebaliknya, kakak kelas yang ngejar-ngejar kamu. Makanya kalo punya utang segera dibayar.. ups! Padahal kamu tahu, rasa ini belum saatnya berlabuh. Berikut tips biar nggak gede rasa dilihatin kakak kelas. Simak ya!
  1. Tundukkan pandangan.
Dari mata turun ke hati, dari hati menebar janji. So, daripada kena janji-janji palsu dari senior, lebih baik tutup pintu hawa nafsu melalui pandangan yang tunduk. Jika dipandangi alihkan saja. Matamu adalah hakmu, jagalah itu ya.
  1. Nggak usah ngerasa wah
Ditaksir kakak kelas nggak usah ngerasa hebat. Kali aja seniornya lagi iseng dan nyari mangsa gadis yang bisa dikecengin. Yang begini kalau udah bosan bakal say goodbye. Nyesek!
  1. Kakak kelas sejenis aja
Kutub positif dan negatif akan tarik-menarik, so cara aman untuk menghindari dari inceran kakak kelas yang cowok adalah berteman dengan kakak kelas yang cewek. Dijamin aman, bahkan bisa menambah wawasan dengan sang kakak.
  1. Ngaji itu benteng diri
Hal paling keras untuk menjaga hati dan pikiran ialah mendekatkan diri kepada Allah. Cara praktisnya ya dengan ngaji. Sekalipun dibully sama senior, dibilang sok suci dan sejenisnya, yakinlah semua bakal berlalu dan kamu bakal jadi yang terbaik. Anjing menggonggong kafilah pasti berlalu. Ngaji yuk! (Alga Biru)
Sumber : Majalah Drise





0 komentar:

Posting Komentar